Ilustrasi tanaman jagung. Foto Skitterphoto/PixabayJagung adalah salah satu makanan sumber karbohidrat. Oleh karenanya, masih banyak masyarakat yang menanam tanaman ini untuk diolah sebagai pengganti nasi. Cara menanam jagung pun cukup satu cara menanam jagung adalah menggunakan sistem Tanpa Olah Tanah TOT. Cara ini dianggap efektif karena hanya membutuhkan lubang pada tanah untuk menanam benih apa sih sistem TOT itu dan bagaimana cara menanam jagung dengan sistem ini? Berikut ini Tanpa Olah Tanah TOTDilansir dari laman Kementrian Pertanian, Sistem Tanpa Olah Tanah TOT adalah sistem tanam yang tidak memerlukan persiapan lahan. Akan tetapi, penanaman hanya membutuhkan lubang pada ini dianggap tidak merepotkan bagi petani. Untuk melubangi tanah pun cenderung mudah, hanya membutuhkan tugal untuk membuat lubang pada lubang ini untuk menanam benih, dalam hal ini adalah jagung. Sayangnya, tidak semua lahan cocok untuk menerapkan sistem ini. Sistem TOT biasa diterapkan pada lahan bekas panen padi atau sawah tadah ini juga efektif untuk menghindari kerusakan pada tanah dan menghemat biaya. Caranya yang mudah dan praktis pun banyak diterapkan oleh petani saat Menanam Jagung dengan Sistem TOTProses penanaman jagung. Foto Couleur/Pixabay1. Mempersiapkan LahanLangkah awal yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan lahan. Lahan yang dimaksud adalah lahan pasca panen padi. Anda juga perlu mempersiapkan jerami sisa padi untuk dicacah dan disebar ke permukaan tanah. Tujuannya tidak lain lagi untuk lupa juga untuk membuat drainase dengan membentuk garis lurus dengan jarak per dua meter. Selain itu, Anda perlu membersihkan gulma yang bisa merusak pula kesuburan tanah. Apabila tanah kurang subur, kamu perlu memberikan pupuk Proses PenanamanProses penanaman dimulai dari menyiapkan benih unggul. Atur juga jarak tanam sepanjang 20 cm dan jarak antar baris sepanjang 70 hingga 75 langsung menaburkan benih jagung apabila lahan usai diberi pupuk. Tunggu selama kurang lebih satu tanah dengan tugal sedalam 3-5 cm. Setiap lubangnya, masukkan dua benih jagung dan tutup lubang dengan tanah. Anda juga bisa memberikan pupuk tambahan usai Sistem PengairanGunakan sistem pengairan penggenangan. Genangi air di drainase dengan mengalirkan dari saluran air. Cukup berikan air hingga meresap ke biarkan tanah digenangi banyak air. Anda bisa mengeluarkan air dari saluran drainase apabila tanah telah Memanen JagungPanen jagung memiliki dua jenis dan sama-sama tidak membutuhkan waktu lama. Pertama, memanen apabila ingin dimasak, tunggu kurang lebih selama 65 harus lebih bersabar apabila ingin dipanen dalam keadaan kering. Tunggu jagung hingga berusia 90 hari dan Anda siap itu dia cara menanam jagung yang dapat Anda coba di lahan perkebunan. Mudah dan praktis, kan?
– Biasanya petani menanam jagung dengan cara ditugal, yaitu tanah dilubangi menggunakan tongkat atau kayu sesuai dengan jarak yang diatur menggunakan tali, kemudian lubang diisi benih dan ditutup menggunakan tanah. Satu orang membuat lubang, satu lagi memasukan benih ke dalam lubang sambil menutup tanah. Setidaknya dalam penanaman secara manual membutuhkan dua orang pekerja. Agar lebih cepat dalam satu waktu bisa jalan lebih dari satu tim penanam. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan tentu semakin banyak. Padahal ketika musim tanam yang serempak seperti awal musim hujan, pasti membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak dan tentu tenaga kerja yang tersedia menjadi rebutan. Salah satu solusi untuk mengatasi keterbatasan tenaga kerja adalah penggunaan alat atau mesin penanam jagung atau planter. Belakangan ini planter jagung mulai dikenalkan untuk memudahkan dalam penanaman. Mulai planter yang kecil hingga planter besar. Jika menggunakan penanaman manual, dalam satu hektar membutuhkan setidaknya 12 orang pekerja. Yaitu 6 orang membuat lubang dan 6 orang penanam sekaligus menutup tanah, waktu yang dibutuhkan bisa satu hari kerja sekitar 8 jam. Sedangkan jika dibandingkan dengan menggunakan planter kecil saja, waktu yang dibutuhkan hanya setengah waktu penanam manual. Penggunaan tenaga kerja pun sangat irit, hanya satu orang bisa mengoperasikan sendiri. Kepraktisan planter adalah bisa membuat lubang tanam sekaligus memasukan benih dan menutup tanah secara bersama. Hal ini yang bisa membuat hemat waktu dan biaya. BACA LAINNYAbudidayajagung-tanpa-olah-tanahBiasanya métodé tanpa olah tanah cocok ditérapkan di lahan sawah, békas tanaman padi yang télah sélésai di panén. Bisa ditérapkan di sawah tadah hujan maupun sawah béririgasi téknis yang ingin ménérapkan rotasi tanaman. Jérami békas tanaman padi sangat bérguna sébagai mulsa untuk tanaman jagung. Awalnya para petani menanam benih secara tradisional. Melubangi tanah kemudian benih dimasukkan, terakhir menutup lubangnya. Kegiatan tersebut cukup memakan waktu lama. Dan juga membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Seiringnya berjalannya waktu alat tanam biji-bijian mengalami modifikasi yang menyebabkan kegiatan tanam menjadi lebih efisien. Kegiatan pertanian pun menjadi lebih produktif. Kelangkaan tenaga kerja tidak menjadi kendala utama dalam pertanian. Terdapat berbagai macam alat tanam manual yang tersebar di Indonesia. Bentuk dan fungsinya pun bervariasi. Berikut kami rangkum macam-macam alat tanam manual. Alat Tanam Jagung dan Biji-Bijian Maksindo Kualitas alat dan mesin maksindo tidak diragukan lagi. Ia adalah salah satu pabrik alat dan mesin pertanian yang sudah berpengalaman. Dalam hal ini, ia juga membuat dua jenis alat tanam biji-bijian manual, AGR – PN15 dan AGR – PN22. apa perbedaannya? Simak tabel berikut Tipe AGR – PN15 AGR – PN22 Jenis area Sawah, pegunungan, lading, dll Jumlah biji 1 – 2 biji bisa diatur Kedalaman mm 35 – 78 Efisiensi kerja ha/hari – Kapasitas biji kg Head number 10 Jarak tanam cm 22 Berat GW/NW kg Dimensi packing cm 51 x 27 x 55 Harga Alat ini bisa diaplikasikan untuk biji jagung, kacang, kedelai, atau biji-bijian lainnya. Cocok untuk usaha pertanian dan perkebunan. Dengan menggunakan alat ini, kegiatan menanam menjadi lebih mudah, cepat, tidak mudah capek, serta menghemat tenaga kerja. Alat Tanam Benih Motoyama MAPJ – 10 Spesifikasi Bahan Besi logam Dimensi alat 55 x 55 x 21 cm Dimensi tongkat 125 x 41 x 8 cm Kapasitas benih > 3 kg Kedalaman tanah 6 – 9 cm bisa diatur Lubang 8 varian lubang biji Jarak tanah 15 cm untuk 12 pasang cm untuk 10 pasang 20 cm untuk 8 pasang cm untuk 7 pasang Efisiensi kerja ¼ ha / jam Harga Rp Alat ini didesain menarik dan terbuat dari bahan metal sehingga lebih kokoh. Dapat digunakan untuk menanam biji jagung, kedelai, kacang tanah, dan berbagai jenis biji-bijian lainnya. Pengoperasiannya cukup mudah, hanya didorong oleh pekerja. Pro Quip SMP12 Merupakan alat tanam biji manual satu lajur yang dioperasikan dengan cara didorong oleh tenaga kerja. Bisa digunakan untuk menanam biji jagung, kedelai, kacang tanah, dan berbagai jenis biji-bijian lainnya. Terdapat 12 mata yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pengguna. Berat alat ini adalah 14 kg. SAAM SAAM membuat berbagai tipe alat tanam sesuai dengan kebutuhan petani. Tidak hanya untuk menanam jagung, alat tanam SAAM juga dapat digunakan untuk kedelai, kacang tanah, dan berbagai jenis biji-bijian lainnya. Terdapat roda belakang yang berfungsi untuk menutup lubang tanam. Saam Hercules B Bahan Besi logam Dimensi alat 55 x 51 x21 cm Dimensi tongkat 125 x 41 x 8 cm Berat 13 kg Volume 17 kg Kapasitas tabung benih > 3kg Kedalaman tanah 6 – 9 cm bisa diatur Lubang 7 varian lubang biji Jarak tanam 15 cm untuk 12 pasang cm untuk 10 pasang 20 cm untuk 8 pasang cm untuk 7 pasang Efisensi kerja ¼ ha / jam Harga Rp SAAM CP Daftar harga dan Spesifikasi Alat Tanam Jagung Saam cp 04 Saam cp 12b Saam cp 14 Saam cp 15 Demikian penjelasan singkat untuk kita jadikan refrensi alat penanam benih / biji dari berbagai merek, Selamat bercocok tanam keyalat tanam jagung terbaik 2023, TanpaOlah Tanah Teknologi tanpa olah tanah merupakan salah satu teknik pada persiapan lahan atau budidaya tanaman yang termasuk dalam upaya konservasi tanah. Pada TOT, tanah dibiarkan tidak terganggu kecuali untuk lubang tugalan penempatan benih dan pupuk. Sebelum dilakukan penanaman, gulma dapat dikendalikan dengan herbisida (Utomo, 2000).